VCLASS ANALISIS KINERJA SISTEM
DISUSUN OLEH :
Siti Alifah Nurjanah
16115596
4KA01
PTA 2018/2019
Universitas Gunadarma
PRETEST MEMERIKSA SISTEM INFORMASI
Jelaskan apa yang anda ketahui mengenai evaluasi/audit sistem informasi.
Jawab:
Audit Sistem Informasi adalah suatu proses pengumpulan dan pengevalusian
bukti-bukti yang dilakukan oleh pihak yang independen dan kompeten
untuk mengetahui apakah suatu sistem informasi dan sumber daya terkait,
secara memadai telah dapat :
- Melindungi aset,
- Menjaga integritas dan ketersediaan sistem dan data,
- Menyediakan informasi yang relevan dan handal,
- Mencapai tujuan organisasi dengan efektif,
- Menggunakan sumber daya dengan efisien,
Yang dapat memberikan dampak kepada pengendalian intern yang mampu
memberikan keyakinan yang memadai akan tercapainya tujuan bisnis,
operasional dan kendali, serta berbagai kejadian yang tidak diinginkan
dapat dicegah, dideteksi dan dikoreksi dengan tepat waktu.
Dengan kata lain, tujuan dari suatu audit sistem informasi adalah untuk
mengetahui apakah pengendalian TIK telah dapat memberikan jaminan bahwa
tujuan atau manfaat dari TIK telah dapat dicapai serta risiko yang
terkait dengan pemanfaatan TIK telah dapat dikendalikan. Kepatuhan
terhadap peraturan dan perundangan-undangan merupakan salah satu tujuan
dan risiko yang harus dikendalikan.
POST TEST MEMERIKSA SISTEM INFORMASI
Jelaskan tiga aspek kata kunci pada definisi kontrol.
Jawab:
Tiga aspek kata kunci definisi kontrol :
- Pengendalian adalah sebuah sistem (A control is A system)
Dengan kata lain, terdiri dari sekumpulan komponen yang
saling berelasi yang berfungsi secara bersama-sama untuk
menyelesaikan suatu maksud atau tujuan.
- Keabsahan / kebenaran dari suatu kegiatan (Unlawfulevents)
Keabsahan kegiatan dapat muncul jika tidak ada otorisasi (Unauthorized),
tidak akurat (inaccurate), tidak lengkap (incomplete), redundansi
(redundant), tidak efektif (ineffective) atau tidak efisien
(inefficient) pemasukan data kedalam sistem.
- Pemeriksaan
Digunakan untuk mencegah (prevent), mendeteksi (detect), atau
mengoreksi (correct) kejadian / peristiwa yang tidak sesuai dengan
aturan / hukum (unlawful events).
Jelaskan juga langkah-langkah dalam perencanaan audit.
Jawab:
1. Pemahaman Bisnis dan industri klien.
Untuk dapat membuat perencanaan audit secara memadai, auditor harus
memiliki pengetahuan tentang bisnis kliennya agar memahami kejadian,
transaksi, dan praktik yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap
laporan keuangan.
2. Prosedur analitik.
Evaluasi informasi keuangan yang dibuat dengan mempelajari hubungan yang
masuk antara data keuangan yang satu dengan data keuangan lainnya, atau
antara data keuangan dan data non keuangan. Prosedur analitis mencakup
perbandingan yang paling sederhana hingga model yang rumit yang
mematikan berbagai hubungan dan unsur data.
3. Mempertimbangkan materialitas awal.
Materialitas merupakan suatu konsep yang sangat penting dalam audit
laporan keuangan karena materialitas mendasari penerapan standar
auditing, khususnya pengerjaan lapangan, dan stndar
pelaporan.materialitas adalah besarnya kelalaian atau pernyataan yang
salah pada informasi akuntansi yang dapat menimbulkan kesalahan dalam
pengambilan keputusan.
4. Mempertimbangkan resiko audit.
Audit harus mempertimbangkan risiko audit dalam melakukan perencanaan
audit. Risiko audit adlah risiko tidak diketahuinya kesalahan yang dapat
mengubah pendapat auditor atas suatu laporan keuangan yang diaudit.
Risiko audit terdiri dari atas tiga komponen, yaitu: Risiko bawaan,
Risiko pengendalian, & Risiko deteksi.
5. Menetapkan strategi audi tawal untuk asersi-asersi.
Mengembangkan strategi audit pendahuluan untuk asersi yang signifikan
bertujuan agar auditor dalam perencanaan dan pelaksanaan audit dapat
menurunkan risiko audit pada tingkat serendah mungkin untuk mendukung
pendapat auditor mengenai kewajaran laporan keuangan.
Dua Strategi Audit:
- Primarily substantive approach : Pada strategi ini auditor lebih mengutamakan pengujian substantive daripada pengujian pengendalian.
- Lower assessed level of control risk approach : Pada strategi ini, auditor lebih mengutamakan pengujian pengendalian dripada pengujian substantive. Hal ini bukan berarti auditor sama sekali tidak melakukan pengujiam substanti, auditor tetap melakukan pengujian substantive meskipun tidak seekstensufb pada primarily substantive approach.
6. Mendapatkan pemahaman tentang struktur pengendalian intern klien.
Standar pengerjaan lapangan kedua menyatakan bahwa pemahaman yang
memadai atas struktur pengendalian intern harus diperoleh untuk
merencanakan audit dan menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang
akan dilakukan.
Agar dapat membuat perencanaan audit dengan sebaik-baiknya, auditor
harus memahami bisnis klien dengan sebik-baiknya, termasuk sifat, dan
jenis usaha klien, struktur organisasinya, struktur permodalan, metode
produksi, pemasaran, distribisi dan lain-lain.