Sabtu, 15 Oktober 2016

Tugas TOU 2 : Komunikasi


Komunikasi



Nama : Siti Alifah Nurjanah
Kelas : 2KA01
NPM : 16115596

A. Definisi Komunikasi
      
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi antar dua atau lebih orang dengan menggunakan suatu media komunikasi.

Menurut Ruben& Steward(1998:16) mengenai komunikasi manusia yaitu :

     Human communication is the process through which individuals-in relationships, group, organizations and societies-respond to and create messages to adapt to the environment and one another.

Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi, ada lima unsur yaitu :
  1. Komunikator
  2. Pesan
  3. Media
  4. Komunikan
  5. Efek
Jadi, berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, secara sederhana proses komunikasi adalah pihak komunikator membentuk (encode) pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu.

B. Jenis-jenis Komunikasi

1. Komunikasi menurut Cara Penyampaiannya
    a. Komunikasi Lisan
  • Komunikasi yang terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh jarak, dimana dua belah pihak dapat bertatap muka, misalnya dialog dua orang, wawancara maupun rapat dan sebagainya.
  • Komunikasi yang terjadi secara tidak secara langsung karena dibatasi oleh jarak, misalnya komunikasi lewat telpon.
    b. Komunikasi Tertulis
        Komunikasi ini dilaksanakan dalam bentuk surat dan dipergunakan untuk menyampaikan berita yang sifatnya singkat, jelas tetapi dipandang perlu untuk ditulis dengan maksud-maksud tertentu. Contohnya adalah :
  • Naskah   : digunakan untuk menyampaikan berita yang sifatnya kompleks
  • Blanko   : digunakan untuk mengirimkan berita dalam suatu daftar
  • Gambar/foto
  • Spanduk
         Dalam berkomunikasi secara tertulis, sebaiknya dipertimbangkan maksud dan tujuannya.

2. Komunikasi menurut Perilaku
    a. Komunikasi Formal
        Komunikasi yang biasanya terjadi diantara anggota organisasi/perusahaan.
    b. Komunikasi Informal
        Komunikasi yang biasanya terjadi di dalam suatu organisasi/perusahaan yang tidak ditentukan dalam organisasi dan tidak mendapat pengakuan resmi yang mungkin tidak berpengaruh terhadap kepentingan organisasi/perusahaan tersebut.
    c. Komunikasi Nonformal
        Komunikasi yang kegiatannya bersifat pribadi, Misalnya, antar anggota organisasi atau perusahaan.

3. Komunikasi menurut Ruang Lingkup
    a. Komunikasi Internal
       Komunikasi yang berlangsung dalam ruang lingkup atau lingkungan organisasi atau perusahaan. Dibedakan menjadi 3, yaitu :
  • Vertikal     : dari atasan kepada bawahan, misalnya teguran, pujian.
  • Horisontal : diantara orang-orang dalam organisasi yang memiliki kedudukan sejajar
  • Diagonal   : komunikasi yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak memiliki kedudukan yang sama yang tidak sejalur vertical.
    b. Komunikasi Eksternal
        Komunikasi yang berlangsung antar organisasi dengan pihak masyarakat. Dapat berbentuk :
  • Eksposisi, pameran, promosi, publikasi, dsb.
  • Konferensi Pers
  • Siaran TV, radio, dsb
  • Bakti social, pengabdian masyarakat, dsb.
C. Proses Komunikasi





Penjelasan :
1. Pengirim pesan (sender) dan isi pesan/materi

Orang yang mempunyai ide untuk disampaikan kepada seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau diekspresikan oleh pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau non verbal.
Materi pesan dapat berupa :
a. Informasi
b. Ajakan
c. Rencana Kerja
d. Pertanyaan dan sebagainya

2. Simbol/isyarat
Pada tahap ini, pengirim pesan membuat kode atau symbol sehingga pesan dapat dipahami oleh orang lain. Tujuannya adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, perilaku atau menunjukkan arah tertentu.

3. Media/penghubung
Alat untuk menyampaikan pesan, seperti : TV, radio, surat kabar, papan pengumuman, HP, dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan yang akan disampaikan jumlah penerima pesan,situasi,dsb.

4. Mengartikan kode/isyarat
Setelah pesan diterima melalu indera (telinga, mata,dsb) maka si penerima pesan harus dapat mengartikan symbol/kode dari pesan tsb, sehingga dapat dimengerti/dipahami.

5. Penerima pesan
Orang yang dapat memahami pesan dari si pengirim meskipun dalam bentuk kode/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim.

6. Balikan (feedback)
Isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Ini dibutuhkan agar pengirim tahu dampak pesan tsb kepada si penerima. Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi, saran dan membantu menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.

7. Gangguan
Hal yang merintangi atau menghambat komunikasi sehingga penerima salah tafsir pesan yang diterimanya.

D. Komunikasi Efektif

Berkomunikasi efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan. Oleh karena itu, dalam bahasa asing orang menyebutnya “the communication is in tune” ,yaitu kedua belah pihak yang berkomunikasi sama-sama mengerti apa pesan yang disampaikan.

Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi menyebutkan, komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu tidakan.

Syarat-syarat untuk berkomunikasi secara efektif adalah antara lain :
  • Menciptakan suasana yang menguntungkan.
  • menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti.
  • pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak komunikan.
  • Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak komunikan yang dapat menguntungkannya.
  • Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward di pihak komunikan
Komunikasi efektif dipandang sebagai suatu hal yang
penting dan kompleks . Dianggap penting karena ragam dinamika kehidupan (bisnis, politik, misalnya) yang terjadi biasanya menghadirkan situasi kritis yang perlu penanganan secara tepat, munculnya kecenderungan untuk tergantung pada teknologi komunikasi, serta beragam kepentingan yang ikut muncul.

Ada lima komponen atau unsur penting dalam komunikasi yang harus kita perhatikan yaitu:
(1) Pengirim pesan (sender),
(2) Pesan yang dikirimkan (message),
(3) Bagaimana pesan tersebut dikirimkan (delivery channel atau media),
(4) Penerima pesan (receiver),
(5) Umpan balik (feedback).

Keterampilan dalam berkomunikasi secara efektif dapat dipelajari dan dikuasai dengan latihan rutin dan berkesinambungan secara terus menerus. Untuk dapat melakukan komunikasi efektif ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan yaitu :
  1. Menganalisa
  2. Menyalahkan
  3. Menghakimi
  4. Menasehati
  5. Menginterogasi
Ciri – Ciri Komunikasi Efektif

1. Istilah
Penggunaan istilah yang diartikan “sama” antara pengirim dan penerima pesan merupakan aturan dasar untuk mencapai komunikasi yang efektif. Kata – kata yang samar artinya ( mempunyai lebih dari satu makna) dapat menimbulkan kebingungan dan salah pengertian.

2. Spesifik
Pesan yang di pertukarkan harus spesifik. Maksudnya, pesan yang disampaikan harus jelas, sehingga si penerima pesan dapat menerima dan mengulangi dengan benar.

3. Tersusun Baik
Pesan harus berkembang secara logis dan tidak boleh terpotong-potong.

4. Objektif, akurat, dan aktual
Pengirim informasi harus berusaha menyampaikan pesan seobjektif mungkin.

5. Efisien
Pesan di sampaikan seringkas dan seoriginal mungkin serta harus berusaha untuk menghilangkan kata yang tidak relavan.

6.Hukum Komunikasi Yang Efektif
Karena sesungguhnya komunikasi itu pada dasarnya adalah upaya bagaimana kita meraih perhatian, cinta kasih, minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon positif dari orang lain.

Hukum1:Respect
Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan.

Hukum2:Empathy

Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain.

Oleh karena itu, dalam kegiatan komunikasi pemasaran above the lines (mass media advertising) diperlukan kemampuan untuk mendengar dan menangkap umpan balik dari audiensi atau penerima pesan.

Hukum3:Audible

Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui media atau delivery channel sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan.

Hukum ini mengacu pada kemampuan kita untuk menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau alat bantu audio visual yang akan membantu kita agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik. Dalam komunikasi personal hal ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan.

Hukum4:Clarity

Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum keempat yang terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan.

Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan), sehingga dapat menimbulkan rasa percaya (trust) dari penerima pesan atau anggota tim kita. Karena tanpa keterbukaan akan timbul sikap saling curiga dan pada gilirannya akan menurunkan semangat dan antusiasme kelompok atau tim kita.

Hukum5:Humble

Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki.

Jika komunikasi yang kita bangun didasarkan pada lima hukum pokok komunikasi yang efektif ini, maka kita dapat menjadi seorang komunikator yang handal dan pada gilirannya dapat membangun jaringan hubungan dengan orang lain yang penuh dengan penghargaan (respect), karena inilah yang dapat membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dan saling menguatkan.

Referensi :

https://saipudinikhwan.wordpress.com/2014/01/04/jenis-jenis-komunikasi/
https://edoparnando27.wordpress.com/komunikasi-efetif/
http://zabidin1993.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-komunikasi-arti-penting.html





      






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa untuk cantumkan link jika ingin meng-copy tulisan saya di blog ini. Terimakasih